Polarisabilitas
adalah kemudahan suatu molekul untuk membentuk dipol sesaat atau dipol induksi
yang dapat mengimbas suatu molekul. Polarisabilitas dilambangkan dengan simbol α dan satuan m³.
Elektron
pada suatu atom mengalami pergerakan dalam orbital. Pergerakan atau perpindahan
elektron pada suatu atom dapat mengakibatkan tidak meratanya kepadatan elektron
pada atom, sehingga atom tersebut mempunyai satu sisi dipol dengan
muatan lebih negatif dibandingkan sisi yang lain. Pergerakan ini menimbulkan Dipol
sesaat.
Polarisabilitas
ini berkaitan erat dengan gaya van der waals, yang membedakan adalah
polarisabilitas lebih membahas kepada interaksi-interaksi yang terjadi.
Gaya antarmolekul ini umumnya dimiliki
senyawa kovalen nonpolar yang tidak memiliki dipol (memiliki muatan namun tidak
terkutubkan). Molekul-molekul pada senyawa kovalen nonpolar tersusun dari inti
atom dan elektron-elektron yang selalu bergerak bebas. Karena elektron selalu
bergerak, muatan pada molekul nonpolar akhirnya terkutubkan (dipol sesaat) yang
kemudian dapat menginduksi molekul nonpolar lainnya (dipol terinduksi). Gaya
antarmolekul ini dikenal dengan sebutan gaya dispersi London.
Apabila dua
molekul mono atomik non polar dengan elektron-elektron dalam kedudukan
simetris saling mendekati, maka terjadi gaya tarik inti molekul sebelah kanan
terhadap elektron-elektron terhadap molekul sebelah kiri sehingga kedudukan
elektron pada molekul sebelah kiri tidak lagi simetris dan padanya terjadi
dipol sesaat. Pada saat kondisi tersebut awan elektron molekul kiri tidak lagi
memiliki simentri bola. Molekul kiri dengan dipol sesaat ini menginduksi
molekul sebelah kanan sehingga kedudukan elektron-elektron pada molekul sebelah
kanan tidak lagi simetris dan padanya terjadi dipol induksian. Pada kondisi
tersebut awan elektron kanan tidak lagi memiliki simentri bola. Setelah pada
dua molekul tersebut berbentuk dipol sesaat dan dipol induksian, maka
antara keduanya terjadi Gaya London.
Polarisabilitas dipengaruhi
oleh Massa Relatif (Mr). Polarisabilitas mempengaruhi titik didih dan titik
lebur suatu senyawa. Adanya gaya london antara molekul-molekul nonpolar
menyebabkan pada waktu peleburan dan pendidihan diperlukan sejumlah enengi
untuk memperbesar jarak antara molekul-molekul nonpolar. Semakin kuat gaya
london antar molekul-molekul, semakin besar pula energi yang digunakan untuk
terjadinya peleburan dan pendidihan.
DAFTAR
PUSTAKA