Gaya
van der waals adalah gaya antar molekul yang memiliki dipol-dipol, atau gaya
tarik menarik listrik yang relatif lemah akibat kepolaran molekul yang permanen
atau terinduksi (tidak permanen), atau gaya tarik menarik atau tolak menolak
yang disebabkan oleh interaksi elektrostatik ion dengan molekul netral atau
bermuatan lainnya. Jika dipolnya muncul sesaat akibat gerakan elektron maka
gayanya disebut gaya London.
Klasifikasi
gaya van der waals terdiri dari gaya dipole-dipol, dipol terinduksi, dan gaya
disperse London.
1. Gaya
dipole-dipol
Gaya
ini ada pada molekul-molekul polar, Contoh
: HCl, H2O, dan NH3. Disini muatan positif
dipol satu menarik muatan negatif dipol lainnya
1. Dipol
Terinduksi
Gaya
yang terjadi pada molekul polar dapat menginduksi molekul non polar, hingga
terbentuk molekul polar terinduksi. Keduanya dapat tarik menarik. Dengan demikian, gaya induksi terjadi
antara molekul polar dengan non polar. Contoh :
Antara HCl (molekul polar) dengan Cl2 (molekul nonpolar).
2. Gaya
Dispersi London
Gaya
Dispersi London terjadi antara molekul nonpolar yang berdekatan dan akan saling
menginduksi membentuk dipol sementara, contoh: CCl4. Gaya dispersi
London terdapat pada semua molekul tanpa memperhatikan polaritasnya.
Gaya
van der waals mempengaruhi titik didih. Semakin kuat Gaya Van Der Waals,
Semakin tinggi titik didih senyawanya.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi gaya van der waals adalah jumlah elektron, ukuran molekul,
dan bentuk molekul. Semakin besar ukuran molekul makin bertambahnya jumlah elektron dan ukuran atom, titik didih atom gas mulia semakin meningkat yang
menunjukkan bahwa gaya van der waalsnya
semakin kuat.
DAFTAR PUSTAKA
http://dokumen.tips/documents/bab10-gaya-antar-molekul.html
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerima kasih atas kunjungan dan komentarnya :)
BalasHapusKenapa titik didih pada senyawa CH3F lebih tinggi dibanding CH3CH3 ?
BalasHapusTerima kasih atas pertanyaanya. CH3F dan CH3CH3. Keduanya memilki jumlah elektron yang sama dan ukuran molekulnya hampir sama. Tetapi faktanya menunjukkan titik didih CH3F lebih tinggi dibanding CH3CH3. Hal ini karena molekul CH3F memiliki dipol permanen sedangkan molekul CH3CH3 hanya terjadi dipol sesaat.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusterima kasih kembali atas kunjungannya, semoga membantu :)
HapusMohon jelaskan secara singkat sejarah penemuan gaya van der waals?
BalasHapusterima kasih atas pertanyaanya, berikut adalah sejarah singkat gaya van der waals :
HapusPada awal abad ke-20 ahli fisika Belanda, Johannes Van Der Waals meneliti interaksi anatarmolekul senyawa nonpolar dan senyawa polar yang tidak memiliki ikatan hidrogen. Menurut Van Der Waals, interaksi antarmolekul tersebut mengahsilkan suatu gaya antarmolekul yang lemah. Gaya ini dikenal sebagai ikatan Van Der Waals.
terma kasih atas postingannya. materinya sangat membantu
BalasHapusTerima kasih atas kunjungan dan komentarnya.
HapusTerima kasih atas penjelasannya sangat bermanfaat
BalasHapusTerima kasih atas kunjungan dan komentarnya. semoga membantu.
Hapusterima kasih materinya, sangat bermanfaat
BalasHapusTerima kasih atas kunjungan dan komentarnya. semoga membantu.
HapusTerima kasih atas ilmu yang diberikan sangat bermanfaat sekali bagi saya, kalau bisa mohon untuk lebih ditambahkan lagi ya :)
BalasHapusTerima kasih atas sarannya. sangat memotivasi.
Hapus